
Implementasi kesepakatan sekolah melalui budaya positif mengandung nilai-nilai positif dalam visi sekolah pusat keunggulan yang dapat dicapai melalui pembiasaan-pembiasaan yang terus-menerus dan berkesinambungan secara konsisten.
Budaya positif tersebut dapat terwujud dengan adanya kolaborasi dari berbagai pihak warga sekolah dan orang tua/wali murid yang saling terkoneksi pada visi yang sama yang berkaitan dengan membentuk profil pelajar pancasila yang selaras dengan visi sekolah. Dalam hal ini diperlukan adanya penerapan kesepakatan sekolah, disiplin positif, dan posisi kontrol guru dalam penerapan di kelas atau sekolah.
Kesepakatan sekolah dilakukan dengan melibatkan pihak sekolah, orang tua siswa dan perwakilan siswa dalam penyusunannya berisi peraturan dan nilai-nilai positif yang menjadi acuan tujuan pendidikan. Dalam melaksanakan kesepakatan sekolah diperlukan penerapan disiplin positif yang mengutamakan penumbuhan inisiatif atau kesadaran intrinsik murid untuk melakukan nilai-nilai yang positif tadi.
Disiplin positif tidak menerapkan hukuman atas pelanggaran peraturan atau nilai melainkan menyadarkan murid akan adanya konsekuensi dari pelanggaran. Disiplin positif tidak memperkenankan janji pemberian hadiah atas pencapaian nilai positif, melainkan mengijinkan pemberian apresiasi terhadap pencapaian setelah dilakukan. Oleh karena itu, sangat penting untuk menempatkan posisi kontrol guru yang tepat sebagai manager dalam penumbuhan budaya positif di sekolah.
SMK Bisa Hebat Luar Biasa
Majulah Sekolah ku Jayalah Selalu